Koreksi Diri Seorang Ibu Profesional



Setelah 3 pekan mencoba menjalani rencana dan langkah - langkah yang diharapkan untuk bisa menjadi seorang ibu idaman / ibu profesional, ternyata ada beberapa evaluasi dan menjadi koreksi dengan mempertimbangkan kondisi diri dan keluarga.

Bagi saya, prinsip nahnu du’at qobla kulli syaiin dan Khairunnas Anfa’uhum Linnaas adalah visi hidup saya. Saya akan menebar kebaikan dimanapun saya berada, sesuai yang saya mampu dan bisa kerjakan. Dan yang pertama yang akan menjadi sentuhan dakwah saya adalah keluarga, yaitu suami dan anak - anak. Berikutnya tentunya lingkungan dimana saya berada.

Dengan prinsip itu, tentunya ilmu agama dan ilmu tentang keluarga dan pendidikan anak adalah ilmu prioritas saat ini. Dan tentunya, sebagai ibu idaman yang visoner, haruslah mempunyai visi yang jelas dan terukur serta langkah nyata dalam mewujudkan kepribadian karakter ibu idaman, yaitu terpenuhi aspek diri secara ruhiyah, wawasan dan sehat jasmani tentunya. Selama 3 pean ini insyaalloh 70% terpenuhi dari target yang saya harapkan. Semoga ke depan bisa lebih istiqomah.

Dengan terpenuhinya kepribadian karakter ibu idaman tersebut, smoga saya nantinya tidak hanya berperan optimal dalam keluarga, tapi saya juga berkontribusi dalam lingkungan sekitar saya. Untuk itu, ada beberapa tahapan ilmu yang harus saya kuasai untuk memenuhi visi di atas :

  • Ilmu agama dan terapan syariat islam
  • Ilmu seputar pengasuhan dan pendidikan anak (bunda sayang), salah satu yang baru saya kenal adalah pengasuhan anak berbasis fitrah
  • Ilmu tentang manajemen diri dan keluarga (bunda cekatan)
  • Ilmu seputar minat bakat, kemandrian finansial, dll (Bunda produktif)
  • Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang (Bunda Shalihah)


Alhamdulillah, saya mulai yakin, belajar di IIP ini adalah sesuai dan sangat mendukung visi misi saya. Dan saya akan berusaha mengikuti setiap tahapan dan proses yang ada, di samping dengan membaca dan belajar dari referensi lain, yang tentunya sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah.

Saya tetapkan KM 0 mulai sekarang, di usia saya yang hampir 34 tahun ini, saya akan berusaha menjalankan tahapan yang sesuai yang saya rencanakan, sembari sering mengevaluasinya per 3 bulan atau per semesterSehingga untuk mencapai 10000 jam terbang, maka saya membutuhkan minimal 5 jam/hari untuk senantiasa belajar untuk menjadi ibu profesional. Belajar tidak akan pernah mengenal kata henti sampai maut memisahkan. Dan yang penting dari belajar adalah Do it...

Target saya sampai pekan 1 maret adalah menyamakan visi dan misi ini dengan suami, sehingga mempunyai pemahaman & semangat yang sama. Kemudian menurunkan langkah ini ke anak - anak.

Target di tahun 2017 ini terhadap anak - anak :
Mumtaz (6 tahun 8 bulan)

  • Menuntaskan penumbuhan fitraah keimanan
  • Mulai aktif mengarahkan sholat 5 waktu, dan bisa dilakukan di masjid
  • Tidur sendiri, terpisah dengan orang tua
  • Memiliki waktu rutin untuk menambah hafalan Al Qur’an
  • Menyiapkan tugas rutin harian terhadap kebersihan lingkungan rumah


Hanin (5 tahun)

  • Menumbuhkan fitrah keimanan
  • Membacakan buku/menceritakan min 3 kisah setiap harinya
  • Memutarkan/memperdengarkan mp3 tilawah min 1 juz sehari
  • Menumbuhkan minat baca buku dan baca Al Qur’an
  • Menyusun kurikulum belajar Hanin tingkat TK


Umar (21 bulan)

  • Menumbuhkan fitrah keimanan
  • Toilet training
  • Penyiapan proses “the weaning with love”


 #NHW4

Comments