Teruntuk suamiku, imamku.......
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, tak terasa hampir 10 tahun engkau telah membersamaiku dalam sgala suka dan dukanya kehdupan rumah tangga kita. Sampai sekarang pun, engkau masih seperti dulu ... senantiasa bersabar daam menghadapi aq yang cerewet, senantiasa bersabar mendengar celotehku sepanjang hari ketika membersamai anak - anak.juga bersabar dalam menghadapi “rasa egoku” ini. Sampai sekarangpun, aku mash hafal betul, engkau tak pernah kasar padaku..Terima kash Ya Alloh dan terima kasih sayang....
Maaf, sbenarnya, mungkin tulisan ini belum sepenuhnya mewakili kesan2 selama kita bersama.Tapi semoga dengan secarik tulisan ini, akan mampu menyegarkan dan menggairahkan cinta kita kembali...meluruskan kembali tujuan dan visi pernikahan kita, menyemai kembali cita - cita keluarga kita.
Masih teringat 10 tahun yg lalu, Insyaalloh kita dipertemukan oleh Alloh dalam suasana dakwah. Dan insyaalloh saat ketika aq menerima khitbah dari antum saat itu, hampir saat itu aq tidak banyak melihat sisi ketampanan, aku tidak meihat kedudukan antum saat itu..bahkan latar belakang keluarga antum yang menurutku saat itu tidak sesuai dengan perspektifku, saat itu bisa aku tampik..karena dengan melhat sedikit biodata yang antum tuliskan, aku melihat ada sebuah KESUNGGUHAN dari antum untuk berubah dan mau merubah kondisi antum saat itu menjadi lebih baik.
Masih teringat juga isak tangis antum di saat aqad pernikahan kita, yang menunjukkan kesungguhan dan kesadaran antum akan besarnya tanggung jawab “mitasqon haliza”..smoga janji itu senantiasa melekat untuk bisa menjadi imam, qowwam, dan panutan kami,..aku dan anak2 untuk menuju keluarga yang yang tidak hanya sakinah, mawadah, warohmah..tapi juga bisa menjadi keluarga Dakwah..dimana kita dipertemukan saat itu.
Banyak hal - hal baik dari abi, terkait juga masalah pembagian tugas dirumah, yang selama ini abi tidak bisa lakukan, tapi abi berusaha mencarikan khodimat untukku. Tetapi terkadang, ada sebuah keinginan ketika hari khodimat kita libur, kita bersama - sama bergegas untuk bersama - sama bareng2 merawat dan membersihkan rumah, kaena disitu ada pendidikan untuk 3 anak - anak kita. Begitu juga, ada sebuah keinginan besar, jika abi akan seperti Lukman atau seperti ustadz Mutammimul Ula (bayanganku)...yang selalu menjadi terdepan, yang selalu mengawal, dan yang akan menelurkan visi pengasuhan anak2 kita..Sangat bahagia rasanya ketika kita bersama - sama bisa berdiskusi dan bersama - sama berfikir tentang perkembangan anak - anak kita. Bukan hanya kata “terserah” atau ‘manut dan percaya ummi aja”, tapi pegennya kita bisa mencari solusi bersama, mempunyai suhu yang sama dalam menemukan fitrah unik anak - anak kita dan keluarga kita.
Sebenernya banyak yang ingin kutuangkan..tapi intinya, aq senang dan sangat bahagia bisa mendampingimu.. semoga senantiasa bisa menyegarkan rasa cinta dan sayang ini. Semoga ummi bisa menjadi istri idaman abi, dan menjadi ibu yang terbaik untuk buah hati kita. Alhamdulillah jika abi berkenan menuliskan tentangku dan apa yg sebaiknya aku lakukan(via WA atau emai atau terserah deh), sehingga ita bisa saling menyempurnakan kekurangan2 kita..
Love you,
Istrimu “Mardiyah”
Comments
Post a Comment