Seputar Fitrah Keayahbundaan

_Di ambil dari Kulwap Materi Pokok 2⃣ Matrikulasi HEbAT #3_


_*Menumbuhkan fitrah ayah bunda*_


_Pertanyaan_ :

*Dian Kusumawardani -Surabaya*
*Ajeng - Depok*


Assalamualaikum

1. Mau bertanya, bagaimana bisa optimal menumbuhkan fitrah keayahbundaan shg menjadi sebuah kekuatan dalam mendidik anak-anak?

2. Fitrah kebundaan itu sesuatu yg alamiah tumbuh atau perlu ada usaha pembinaan utk menumbuhkannya?

3. Ketika kita punya anak yg sudah remaja apa perlu juga menumbuhkan fitrah tersebut dlm program program HE?


*Jawaban Ustadz Adriano Rusfi*:

Fitrah ayahbunda tersebut alamiah tapi sekaligus harus digali dan ditumbuhkan. Fitrah itu bagaikan bibit dan benih, ia telah Allah titipkan ke dalam diri kita. Namun ia harus dijaga, dirawat, dibersihkan dari hama dan disemai.

Maka, hal pertama yang harus dimiliki oleh ayahbunda agar fitrah keayahbundaan itu tergali dan tumbuh dengan baik adalah dengan meyakini, percaya diri dan terus bertanya pada diri sendiri tentang pendidikan anak terbaik, sebelum bertanya pada orang lain atau pakar parenting.

Fitrah keayahbundaan itu akan terbenam ketika kita tanpa sadar menganggap ada yang lebih ahli daripada Allah dalam mendidik anak-anak kita. Sehingga kita lebih ingin berkonsultasi pada mereka daripada kepada Allah.

Pada dasarnya pada diri kita telah tertanam fitrah tentang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang patut dan yang tak pantas. Jika itu kita ikuti, maka kita telah menjadi pendidik yang baik. Dan semua kebaikan itu akan kita lakukan dengan benar jika landasan utama pendidikan adalah KASIH dan SAYANG.

Marilah kita belajar dari Ramadhan : Kenapa agar kita kembali kepada fitrah (iedul fithri) kita harus shaum ? Karena shaum membuat kita lebih jernih dalam merasakan sesuatu : jernih dalam menghayati rasa lapar, lebih berempati terhadap orang kehausan dsb.

Nah begitu pula dengan upaya untuk mengembalikan fitrah keayahbundaan kita : rajin-rajinlah "berpuasa", rajin-rajinlah menghayati sesuatu ketika sesuatu itu jauh dari kita.

Orang baru akan sadar pentingnya air saat dia haus. Orang baru sadar pentingnya oksigen saat dia sesak nafas. Orang baru sadar pentingnya kasur saat dia mengantuk.

Nah begitulah fitrah bekerja : menyadari sesuatu saat ia tiada.

Membangun fitrah ayahbunda juga begitu : mencoba menghayati "seandainya saya menjadi anak"

Mungkin penjelasan ini terlalu filosofis. Semoga dapat dipahami. ✅

Comments