Resume Filosofi Montessori
Dipandu oleh :
Ratna Dewi Anggarini (IIP Kaltimra)
Niken Karyati (IIP Jakarta 1)
Hari Rabu, 2 Agustus 2017
Untuk Rumah Belajar Homeschooling IIP Kaltimra
MATERI
Dr. Maria Montessori lahir di Italia, 31 Agustus 1870. Beliau merupakan dokter wanita pertama di Italia, menguasai ilmu teknik mesin, kedokteran dan matematika. Setelah lulus dari sekolah kedokteran beliau bekerja di rumah sakit untuk anak berkebutuhan khusus (seperti autis) dan menemukan bahwa anak perlu diberikan stimulasi seluruh inderanya. Dari penemuan tersebut kemudian Dr Montessori mempelajari lagi ilmu antropologi, psikologi dan filosofis pendidikan.
Demikian biografi singkat Dr. Montessori.
Konsep Dasar Montessori
1. Guru/ orangtua sebagai observer dan fasilitator
2. Prepared environment
3. Filosofi penggunaan alas kerja
4. Future learning
5. Konkret ke abstrak
6. Sederhana ke kompleks
7. Orang dewasa yang mendukung
8. Self correction
9. Penggabungan usia
10. Penggunaan kata work yg dlm bhs indonesia bisa kita terjemahkan belajar
11. Kolaborasi, bukan kompetisi
12. The power of repetition
13. Respect each other
Demikian biografi singkat Dr. Montessori.
Konsep Dasar Montessori
1. Guru/ orangtua sebagai observer dan fasilitator
2. Prepared environment
3. Filosofi penggunaan alas kerja
4. Future learning
5. Konkret ke abstrak
6. Sederhana ke kompleks
7. Orang dewasa yang mendukung
8. Self correction
9. Penggabungan usia
10. Penggunaan kata work yg dlm bhs indonesia bisa kita terjemahkan belajar
11. Kolaborasi, bukan kompetisi
12. The power of repetition
13. Respect each other
1. Guru/ orang tua sebagai observer dan fasilitator.
Sering kita sebagai orang tua tanpa sadar terlalu cerewet. Anak mewarnai dikritik jangan keluar garis ya,, kok rambut warnanya pink,, menulis begitu saja kok tidak bisa ya... nah itu tidak diperbolehkan. Koreksi dilakukan setelah anak selesai mengerjakan tugasnya. Kita juga bertugas mengamati masa ketertarikan anak, kita harus tanggap, anak saya saat ini baru tertarik belajar tentang apa ya? Oh baru suka menulis. Lalu kita sediakan peralatan menulis, pensil warna, kertas gambar, media fun lainnya agar anak dapat bereksplorasi melatih semua indranya. Dalam montessori lebih dikenal sebagai sensitif periode anak. Kalau saya menerjemahkan masa ketertarikan anak. Masa ini harus langsung kita tangkap dan digunakan sebaik-baiknya.
2. Prepared environment
Menyiapkan segala sesuatunya untuk belajar anak. Misal nih kemarin saya pergi privat bawa anak (fay 3th) saya tahu resiko belajar membawa anak adalah :
1. Tidak bisa menyerap ilmu 100%, harus bisa menerima ini. Karena sudah ada anak, toh ilmunya nanti buat anak juga kan
2. anak akan mudah bosan, jadi saya siapkan mainan segambreng yang fay sukai, saat bosan ajak jalan2 dulu, kalau kira2 sudah lapar ya diberikan makanan/cemilan.
Contoh lain. Mau belajar warna. Kita pakai media air yang anak suka. Siapkan gelas kaca, pewarna makanan, buku pendukung, pipet, sendok, corong.
Nah briefing ke anak kita akan belajar apa, bagaimana caranya dan aturan mainnya. Baru deh eksekusi.
Menyiapkan segala sesuatunya untuk belajar anak. Misal nih kemarin saya pergi privat bawa anak (fay 3th) saya tahu resiko belajar membawa anak adalah :
1. Tidak bisa menyerap ilmu 100%, harus bisa menerima ini. Karena sudah ada anak, toh ilmunya nanti buat anak juga kan
2. anak akan mudah bosan, jadi saya siapkan mainan segambreng yang fay sukai, saat bosan ajak jalan2 dulu, kalau kira2 sudah lapar ya diberikan makanan/cemilan.
Contoh lain. Mau belajar warna. Kita pakai media air yang anak suka. Siapkan gelas kaca, pewarna makanan, buku pendukung, pipet, sendok, corong.
Nah briefing ke anak kita akan belajar apa, bagaimana caranya dan aturan mainnya. Baru deh eksekusi.
3. Filosofi penggunaan alas kerja
Alas kerja digunakan untuk mengajarkan konsep ke pemilikan. Dalam area tersebut anak bebas melakukan apapun.
4. Future learning
Apapun yang diajarkan dalam montessori, pasti ada tujuan akhir yang ingin dicapai.
Misalnya main tuang air, tujuannya agar jari tangan anak kuat untuk persiapan menulis nanti.
5. Konkret ke abstrak
Kita mengajarkan dengan menggunakan alat peraga, baru kemudian diberikan lembar kerja.
Misal : belajar apel, kita sediakan apel asli agar anak tahu seperti apa warnanya, rasanya, teksturnya. Lalu baru berikan worksheet tracing apel.
Apapun yang diajarkan dalam montessori, pasti ada tujuan akhir yang ingin dicapai.
Misalnya main tuang air, tujuannya agar jari tangan anak kuat untuk persiapan menulis nanti.
5. Konkret ke abstrak
Kita mengajarkan dengan menggunakan alat peraga, baru kemudian diberikan lembar kerja.
Misal : belajar apel, kita sediakan apel asli agar anak tahu seperti apa warnanya, rasanya, teksturnya. Lalu baru berikan worksheet tracing apel.
6. Sederhana ke kompleks
Kita berikan hal yang paling mudah menurut kita. Karena belum tentu hal yang kita anggap mudah tadi juga mudah untuk anak.
Misal : menyendok, biarkan anak belajar menyendok, awalnya akan tumpah sana sini, tidak perlu kita cerewet harus ini itu, masak begitu saja tidak bisa. Karena hal tersebut bagi anak merupakan hal baru. Biarkan anak bereksplorasi, belajar menyendok sampai anak bisa rapi dan benar caranya menyendok. Setelah dasar menyendok bisa, baru kita tingkatkan lagi levelnya.
7. Orang dewasa yang mendukung
Orang dewasa ini bukan hanya kita ibunya, tapi juga orang di sekeliling anak.
8. Self correction
Biarkan anak menemukan kesalahannya sendiri, lalu membenarkan kesalahannya sendiri.
Misal : main puzzle, kok tidak pas, kok tidak bisa. Jangan buru-buru kita bantu. Biarkan anak menemukan sendiri jawabannya.
9. Penggabungan usia
Di sekolah montessori anak usia 2 - 5 th. Hal ini bertujuan agak anak yang lebih kecil mempunyai role model, sedang anak yg lebih besar timbul rasa sayang dan berinisiatif membimbing (ngemong) anak yang lebih kecil.
10. Penggunaan kata “work” yg dlm bhs indonesia bisa kita terjemahkan “belajar”
Menumbuhkan anak agar suka belajar ... jadi belajar itu menyenangkan, bukan hal yang menakutkan.
Kita berikan hal yang paling mudah menurut kita. Karena belum tentu hal yang kita anggap mudah tadi juga mudah untuk anak.
Misal : menyendok, biarkan anak belajar menyendok, awalnya akan tumpah sana sini, tidak perlu kita cerewet harus ini itu, masak begitu saja tidak bisa. Karena hal tersebut bagi anak merupakan hal baru. Biarkan anak bereksplorasi, belajar menyendok sampai anak bisa rapi dan benar caranya menyendok. Setelah dasar menyendok bisa, baru kita tingkatkan lagi levelnya.
7. Orang dewasa yang mendukung
Orang dewasa ini bukan hanya kita ibunya, tapi juga orang di sekeliling anak.
8. Self correction
Biarkan anak menemukan kesalahannya sendiri, lalu membenarkan kesalahannya sendiri.
Misal : main puzzle, kok tidak pas, kok tidak bisa. Jangan buru-buru kita bantu. Biarkan anak menemukan sendiri jawabannya.
9. Penggabungan usia
Di sekolah montessori anak usia 2 - 5 th. Hal ini bertujuan agak anak yang lebih kecil mempunyai role model, sedang anak yg lebih besar timbul rasa sayang dan berinisiatif membimbing (ngemong) anak yang lebih kecil.
10. Penggunaan kata “work” yg dlm bhs indonesia bisa kita terjemahkan “belajar”
Menumbuhkan anak agar suka belajar ... jadi belajar itu menyenangkan, bukan hal yang menakutkan.
11. Kolaborasi, bukan kompetisi
Jangan ajarkan anak untuk berlomba dengan anak lain. Anak-anak belum dapat mengontrol emosinya untuk menang tanpa rasa jumawa, dan menerima kekalahan tanpa kecewa.
12. The power of repetition
Pengulangan sangat penting bagi anak. Dengan mengulang anak akan semakin terbiasa dan terampil.
13. Respect each other
Saling menghormati, anak menghormati orang tua. Dan orangtua pun menghargai anaknya.
Jangan ajarkan anak untuk berlomba dengan anak lain. Anak-anak belum dapat mengontrol emosinya untuk menang tanpa rasa jumawa, dan menerima kekalahan tanpa kecewa.
12. The power of repetition
Pengulangan sangat penting bagi anak. Dengan mengulang anak akan semakin terbiasa dan terampil.
13. Respect each other
Saling menghormati, anak menghormati orang tua. Dan orangtua pun menghargai anaknya.
DISKUSI
Pertanyaan ☝
Tanggapan ✋
Jawaban π
1.☝Bunda Rustina Ummu Kamila
Terkait dengan poin ke 2.
Kalau anak sukanya main "semaunya" bagaimana mbak?
Seringkali saya menyiapkan media bermain misal membuat pasir kinetik. Sudah jadi, dikasih warna, dikasih aturan main gak boleh dikasih air.
Eh....baru ditinggal ke belakang sebentar udah dicampur2 warnanya,campur air dibejek-bejek, trus disiramin ke pot.π
Bagaimama cara mengendalikan anak agar main dengan benar?
Seringkali saya menyiapkan media bermain misal membuat pasir kinetik. Sudah jadi, dikasih warna, dikasih aturan main gak boleh dikasih air.
Eh....baru ditinggal ke belakang sebentar udah dicampur2 warnanya,campur air dibejek-bejek, trus disiramin ke pot.π
Bagaimama cara mengendalikan anak agar main dengan benar?
πBunda Ratna :
Bebas yang berbatas mbak. Mita beritahu fungsinya. Kita jelaskan batasnya eksplorasi boleh, tapi tidak melanggar norma susila dan tetap aman untuk anak.
Misal pasir dicampur air, anak akan menemukan pasirnya basah, lembek, boleh.
Tapi air disiram-siramkan ke pot, itu tidak boleh, becek nanti licin, bisa kepleset. Kita siram tanaman pagi dan sore saja. Ada waktunya tidak boleh seenaknya.
Berikan penjelasan pelan-pelan mbak. Mungkin anak akan menolak. Tapi kita harus pegang kendali. Kita yang mengatur. Ini tentang disiplin. Jika kita tegas, nanti anak akan mengikuti kita kok. Silakan jelaskan dengan cara mbak sendiri ya. Tiap2 anak memang beda-beda cara membujuknya.
Misal pasir dicampur air, anak akan menemukan pasirnya basah, lembek, boleh.
Tapi air disiram-siramkan ke pot, itu tidak boleh, becek nanti licin, bisa kepleset. Kita siram tanaman pagi dan sore saja. Ada waktunya tidak boleh seenaknya.
Berikan penjelasan pelan-pelan mbak. Mungkin anak akan menolak. Tapi kita harus pegang kendali. Kita yang mengatur. Ini tentang disiplin. Jika kita tegas, nanti anak akan mengikuti kita kok. Silakan jelaskan dengan cara mbak sendiri ya. Tiap2 anak memang beda-beda cara membujuknya.
✋Bunda Rustina Ummu Kamila
Baik mbak, InsyaAllah sudah paham. Siap diaplikasikan π.
π Bunda Niken :
Yes noted π menambahkan, terkadang yang kita lupa saat bermain dengan anak yaitu, "benar menurut siapa?" menurut kita sebagai orang yang sudah dewasa? Atau menurut anak kecil yang sedang dalam masa explore dan belajar dari lingkungan dan pengalamannya versi mereka.. Seperti yang mak rin bilang, brifing anak sebelum bermain dan bebas berbatas π
πBunda Ratna :
Iya... kadang menurut kita salah, tapi sebenarnya anak baru eksplor. Jadi batasannya fleksible sekali.
2. ☝Bunda Cindy
Terkait dengan poin ke 2.
Mau tanya dong mak fay...
Saya sering lihat di ig teman-teman itu menyiapkan bahan ajarnya di tray. Apa ini yang maksudnya prepared environment?
Saya sering lihat di ig teman-teman itu menyiapkan bahan ajarnya di tray. Apa ini yang maksudnya prepared environment?
πBunda Niken :
Bantu jawab ya π iya tray dan alas kerja merupakan salah satu prepared environtment (selain lingkungan yang disesuaikan dengan konsep child size).. Tray dan alas kerja digunakan tujuannya, anak belajar untuk mengetahui batas/wilayah kerja mereka (kalau di montessori disebut "work"), anak bisa explore 1 permainan/aparatus ya di alas kerjanya. Jika sudah selesai maka anak akan mengembalikan alat-alatnya ke dalam tray lalu meletakkan kembali di rak.. Cmiiw.
π Bunda Ratna :
Ini penjabaran no.3 tentang filosofi alas kerja. Terimakasih mak niken.. sudah membantu saya ππππ.
3. ☝Bunda Siska Lestari :
Terkait dengan poin ke 4.
Jadi intinya kalau ingin mengenalkan sesuatu kepada anak (hal baru) objek aslinya dulu ya mbak yang kita kenalkan dihadapan anak. Begitukah mbak ?☺
π Bunda Ratna :
Iya mbak.. sebisa mungkin berikan objek aslinya. Jika misal kita kesulitan, bisa diberikan mainan yang menyerupai bentuk aslinya.
Misal : planet, tidak mungkim kita berikan planet asli. Nah berikan atau buatkan mainan planet yang warna dan bentuknya sebisa mungkin mirip planet aslinya..
Misal : planet, tidak mungkim kita berikan planet asli. Nah berikan atau buatkan mainan planet yang warna dan bentuknya sebisa mungkin mirip planet aslinya..
✋ Bunda Siska Lestari :
Hampir aja kasih planet ya mba heeπ¬
Berarti ini juga ada hubungannya dengan hal, kalau anak melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya, dia akan penasaran dan trus menuju ke objek tersebut, begitu ya mbak ?
Berarti ini juga ada hubungannya dengan hal, kalau anak melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya, dia akan penasaran dan trus menuju ke objek tersebut, begitu ya mbak ?
π Bunda Ratna
Ini dinamakan fitrah anak mbak. Penasaran dengan hal baru. Ingin belajar tentang apa yang dilihatnya tadi. Bagus itu. Kita dampingi saja. Biasanya akan mengalir pertanyaan-pertanyaan ygang membuat kita harus berfikir dulu untuk menjawabnya.
4. ☝ Bunda Keny
Makasih mbak Ratna sama nih, aku pun membenarkan caraku yang salah.
Biasanya menjelaskan aturan berbarengan dengan eksekusi. Yang ada malah Kimora mau coba sendiri dan jadi semaunya dia saja, jadi saya bagaimana?? Ya jadi nyalah-nyalahin, kalau itu bukan begitu, ini bukan begini ππ.
Biasanya menjelaskan aturan berbarengan dengan eksekusi. Yang ada malah Kimora mau coba sendiri dan jadi semaunya dia saja, jadi saya bagaimana?? Ya jadi nyalah-nyalahin, kalau itu bukan begitu, ini bukan begini ππ.
✋ Bunda Shofie
Awalnya saya juga seperti itu. Jadi marah ya ππ
✋ Bunda Keny
Hihi.. iya.. Akhirnya menyesal. Karena kalau sudah begitu anakku malah tidam mau mencoba lagi π.
π Bunda Niken
Kalau di montessori, jika kita ingin memberikan permainan/aktivitas pada anak, baiknya ortu "presentasi" dulu ke anak tata cara, aturan, dll. Setelah selesai 1 putaran menjelaskan. Lalu ajak anak memulai aktivitasnya.. Memang harus sering dilakukan, dan konsisten. Dan saat anak berkegiatan, ortu sebagai observer. Big no untuk menyela, menginterupsi, dll
π Bunda Ratna
Memang perlu pembiasaan mbak. Kita harus sabar ngulang-ulang aturan mainnya agar anak mau mengerti.
✋ Bunda Keni
Iya biasanya saya presentasi depan anak dulu mbak sambil ngomong rulesnya trus setelah itu suruh anaknya coba sendiri.
Begini betul tidak?
Atau kita ucapin rulesnya dulu, baru setelah itu presentasi depan anak. Kemudian terakhir anak coba sendiri mba?
Begini betul tidak?
Atau kita ucapin rulesnya dulu, baru setelah itu presentasi depan anak. Kemudian terakhir anak coba sendiri mba?
π Bunda Niken
Biasanya jelaskan lebih dulu ke anak, kita mau main/aktivitas apa? Bla..bla.. Bla.. Lalu kita mencontohkan cara bermainnya (ini dilakukan tanpa kita banyak bicara, psss keep silent), biarkan anak melihat ke kita. Kalau sudah selesai, ajak anak berkegiatan *tentunya beberapa anak (bahkan hampir semua anak) terkesan tidam memperhatikan kita, tapi yakinkah dengan usaha yang sering kita lakukan, ada kok yang "nancep" di otak anak π
π itu mengapa kita harus konsisten.
✋Bunda Keni
Wah makasih mba pencerahannya. π
5.☝ Bunda Siska Lestari
Kemarin anak saya penasaran sama pisau mbak, bagaimana ini?
π Bunda Niken
Anaknya usia berapa mbak?
✋Bunda Siska Lestari
16 bulan mbak
π Bunda Niken
Pengalaman saya, kalau kita masih belum yakin anak bisa menggunakan pisau sesungguhnya, bisa diganti dengan pisau plastik yang mirip pisau sungguhan. Sambil terus informasikan kegunaan, bahayanya, dll tentang pisau. Harus sering di sounding ke anaknya. Jika beberapa waktu kemudian, anak cukup siap dengam pisau sungguhan, maka beri kepercayaan menggunakan pisau asli *dengan pengawasan ortu*.
π Bunda Ratna
Untuk pisau anak saya juga udah saya kenalkan dari umur 18 bulan. Memakai pisau plastik dulu, tapi lama-lama patah terus, jadi saya ganti dengan pisau beneran yang tidak tajam. Karena sudah sering berlatih, sekarang umur 36 bulan sudah bisa pakai pisau sungguhan dan bisa memotong bawang merah.
Untuk kasus anak saya mungkin terlalu cepat saya berikan pisau asli. Hanya saja saya percaya pada anak saya, melihat dari cara memegang pisau, memegang bahan yang dia potong, saya merasa anak saya sudah bisa. Makanya saya berikan materi tersebut.
Apapun itu, berikan secara bertahap. Dari yang mudah dulu ke yang susah.
Untuk kasus anak saya mungkin terlalu cepat saya berikan pisau asli. Hanya saja saya percaya pada anak saya, melihat dari cara memegang pisau, memegang bahan yang dia potong, saya merasa anak saya sudah bisa. Makanya saya berikan materi tersebut.
Apapun itu, berikan secara bertahap. Dari yang mudah dulu ke yang susah.
✋Bunda Siska Lestari
Masukan untuk saya, terima kasih mbak ☺ππ».x
6. ✋ Bunda Dwi Puji
Mbak kepekaan ibu dalam menangkap signal ketertarikan anak, gimana melatihnya?
Saya kadang suka gak ngeh si anak lagi penasaran dengan apa. Karena cepet banget berubah, mungkin saking banyak ya yang ingin di eksplore ya untuk anak usia 3 tahunn
Saya kadang suka gak ngeh si anak lagi penasaran dengan apa. Karena cepet banget berubah, mungkin saking banyak ya yang ingin di eksplore ya untuk anak usia 3 tahunn
π Bunda Ratna
Kalau saya anak baru 1 Mbak Dwi π... jadi ya termasuk mudah. Gunakan naluri, amati, anak sukanya ngoceh apa. Kalau baru suka, apapun yang dia lihat pasti dihubungkan dengan kesukaan dia tadi.
Misal planet. Anak lihat benda bundar, tiba-tiba ngomong : “wah.. kayak bulan ya. Wah.. mataharinya panas…” ini sudah bisa kita ajarin tatasurya kalau begini mbak.. karena sudah tertarik.
Misal planet. Anak lihat benda bundar, tiba-tiba ngomong : “wah.. kayak bulan ya. Wah.. mataharinya panas…” ini sudah bisa kita ajarin tatasurya kalau begini mbak.. karena sudah tertarik.
✋ Bunda Dwi Puji
Okee noted mbak..
Saya kayanya kurang peka π©π
Kalau si anak "tampak" nya tidak bosen-bosan dengan kegiatan memasak, kita puaskan dan maksimalkan terus disitukah mbak?
Saya kayanya kurang peka π©π
Kalau si anak "tampak" nya tidak bosen-bosan dengan kegiatan memasak, kita puaskan dan maksimalkan terus disitukah mbak?
π Bunda Ratna
Iya mbak.. sambil main masak-masakan kita selipkan berhitung. Hitung potongan wortel yang akan kita masak.
Kita selipkan membaca, kompor .. ke.. ke.. K kompor
Kita selipkan membaca, kompor .. ke.. ke.. K kompor
Kira2 begitu mbak dwi.. jd tidam memasak saja.. tapi kita selipkan ilmu apa yang ingin anak sukai dan kuasai.
✋ Bunda Keni
Kalau menyelipkan membaca perlu keluarkan hurufnya juga tidak mbak Ratna. Atau kita sebut aja berulang-ulang?
Kalau lihat foto-foto di ig kan tiap main sesuatu ada tulisan "kompor" di area bermain anak itu.
Kalau lihat foto-foto di ig kan tiap main sesuatu ada tulisan "kompor" di area bermain anak itu.
✋ Bunda Dwi Puji
ππ
Makasiiiih banyak sharingnyaa mbak. Saya dapat banyak pencerahan ni.
Makasiiiih banyak sharingnyaa mbak. Saya dapat banyak pencerahan ni.
π Bunda Ratna
Perlu kita siapkan huruf K ... kalau ada lembaran tulisan full "kompor" juga lebih bagus. Jadi anak lihat benda aslinya (mainan) kompor, lalu huruf awal "k" dan kata "kompor". Kalau kita bisa menyiapkan materi lengkap seperti itu, akan bagus sekali.
✋ Bunda Keni
Ini masuk ke prepared environment ya mbak ππ»
π Bunda Ratna
Benar mbak
7. ☝ Bunda Iis ummu Aqila
mbak, biasanya di usia berapa anak mulai paham aturan main yang kita jelaskan seperti itu ya?
π Bunda Niken
Masing-masing anak berbeda mbak. Tapi masuk usia 3 tahun anak sudah lebih bisa berkomunikasi, maka mulai bisa paham akan aturan. Intinya jika anak sudah bisa berkomunikasi, maka akan lebih mudah menerima aturan, dll
π Bunda Ratna
Ini beda-beda sih mbak. Menurut saya sejak anak belajar ngomong, kita sudah bisa ajak dia komunikasi. Anak mengerti apa yang kita sampaikan, hanya saja anak yang belum bisa bahas kita. Jadi tetap ajak bicara, kasih pengertian, coba pahami bahasa bayinya. Tapi tetap gunakan bahasa bagus. No talk baby
8. ☝Bunda Cindy
Mbak Dwi... mau share cerita aja nih.
Si bungsu saya belum lancar ngomongnya. Tapi dia bisa minta kegiatan yang dia suka dengan buka galeri hp saya, trus dia tunjuk kegiatan yang dia mau mainkan. memang setiap aktivitasnya selalu saya foto.
Saya sendiri terpana saat ngeh maksud si bungsu ini.
Si bungsu saya belum lancar ngomongnya. Tapi dia bisa minta kegiatan yang dia suka dengan buka galeri hp saya, trus dia tunjuk kegiatan yang dia mau mainkan. memang setiap aktivitasnya selalu saya foto.
Saya sendiri terpana saat ngeh maksud si bungsu ini.
π Bunda Ratna
Keren ini mbak... sudah bisa menentukan sendiri apa maunya πππ.
9. ☝ Bunda Iis
Seminggu belakangan ini anak saya sering tatrum, gmpang rewel, ngambek, dan kalau sudah begitu mau sama saya saja, tidak mau dideketin ayahnya, kayak sensi begitu mungkin... tanggal 18 agusgus nanti usia 2 tahun.. apa ada pengaruh kerasa kalau sudah mau usia sapih ya bun? saya juga deg-degan sebentar lagi menyapih..
Tapi sudah dari bulan sebelumnya saya mulai sounding ke anak, hanya saja semingguan ini kok justru makin nempel sama saya dan gmpng riwel
π Bunda Ratna
Dari pengalaman anak saya (3th), kalau saya tenang, anak akan tenang. Tapi kalau saya banyak pikiran, capek, khawatir, anak akan mudah tantrum. Emosi kita langsung disedot anak, trus dia ekspresikan jadi rewel tadi kalau kita tidak dalam kondisi oke.
Coba mbak iis tenangkan diri dulu. Observasi ulang, apakah mbak iis sedang tidak fit? Atau memang anak sedang sakit? Ada keinginan yang tidak terpenuhi? Nanti akan ketemu jawabannya sendiri.
*yang pnting kita harus tenang dulu* baru nanti akan bisa menganalisis keadaan anak kita, akan ketemu cara penyelesaiianya.
Soal menyapih. Yang pertama kali adalah kesiapan ibu. Harus rela melepas asi. Harus tega membiarkan anak belajar tanpa asi. Setelah ibu siap, anak akan siap dengan sendrinya. Rewel pasti, tapi biasanya tidak sampai 1 minggu kok rewelnya kalau ibunya sudah kuat duluan hatinya.
Ini hanya berdasarkan pengalaman saya saja ya mbak.. tiap orang bisa berbeda-beda... silahkan terapkan jika cocok dengan mbak iis ππ.
Coba mbak iis tenangkan diri dulu. Observasi ulang, apakah mbak iis sedang tidak fit? Atau memang anak sedang sakit? Ada keinginan yang tidak terpenuhi? Nanti akan ketemu jawabannya sendiri.
*yang pnting kita harus tenang dulu* baru nanti akan bisa menganalisis keadaan anak kita, akan ketemu cara penyelesaiianya.
Soal menyapih. Yang pertama kali adalah kesiapan ibu. Harus rela melepas asi. Harus tega membiarkan anak belajar tanpa asi. Setelah ibu siap, anak akan siap dengan sendrinya. Rewel pasti, tapi biasanya tidak sampai 1 minggu kok rewelnya kalau ibunya sudah kuat duluan hatinya.
Ini hanya berdasarkan pengalaman saya saja ya mbak.. tiap orang bisa berbeda-beda... silahkan terapkan jika cocok dengan mbak iis ππ.
https://docs.google.com/document/d/1SwFKswOb-3ID5LHaVLmwVh11ATon6WAZHSBczJoQsZg/edit?usp=drivesdk
Comments
Post a Comment