Menemukan Mentor dan Mente (Tahap Kupu-kupu part 1)

Di tahap kupu-kupu ini, bentuk permainannya hampir sama dengan mencari buddy saat di tahap ulat. Tapi bedanya yang saya rasakan, klo di Buddy kemarin adalah melatih kita untuk terbuka berkomunikasi dengan siapa saja. Saling memberi yang dipunya.

Di tahap kupu-kupu ini, lebih dalam menurut saya. Karena disini kita ditantang untuk menemukan sesuatu yang gue banget, atau yg kita punya pengalaman disini,  untuk kita bagi kepada mente kita. Dan Kitapun akan belajar kepada mentor sesuatu yang akan kita perdalam , yang sesuai mind map kita.

Dalam proses mencari mentor dan mente ini, masyaAlloh ada pengalaman yang luar biasa. ada proses melamar, ada proses dilamar. Dan dari proses melamar dan dilamar tsb ada proses ditolak atau menolak, karena aturannya hanya boleh belajar kepada 1 mentor.

Walaupun di awal sempat bingung menentukan apa yang akan saya bagi kepada mente, dan apa yang akan saya perdalam ke mentor..Alhamdulilah, bismillah, akhirnya saya menentukan topik ini. sebenarnya sempat mengambil topik sosial community yang akan saya bagi kepada mente, tapi ternyata memasang status dengan topik itu kurang diminati mahasiswa bunda cekatan.

Sebenarnya sejak kuliah tahun 2001 hingga sekarang saya aktif berorganisasi, tapi jujur selama ini mungkin saya kurang memanajemen organisasi tsb secara profesional. Saya mengelolanya bersama tim dengan apa adanya, tanpa ada referensi yang sy gunakan untuk lebih memajukan organisasi atau komunitas yang saya kelola. Tapi alhamdulillah, berbekal interaksi, ukhuwah dan kesamaan visi, komunitas tsb masih berjalan.

Akhirnya bismillah, saya mengambil topik seputar HS dalam proses mentoring ini.
Kepada Mentor : saya ingin mengupgrade diri saya seputar HS, sehingga menjadi praktisi HS yang handal
Kepada mente : saya ingin berbagi seputar bagaimana memulai HS yang telah saya jalani hampir 5 bulan ini. dan proses memulainya ini yang memerlukan proses tersendiri menurut saya.

Alhamdulillah, sempat ada 1 mentor yang saya lamar, dan ada 3 mentor yang melamar saya.

untuk mente, dengan tema ini ternyata banyak yang ingin belajar bersama. Sempat ada 5 mente yang melamar. dengan pertimbangan waktu dan kesanggupan, saya cukup menerima 2 mente aja. Tapi akhirnya hanya ada 1 mente, karena yang satu ternyata telah dilamar mentor lain sebelumnya





Comments